Sabtu, 16 Agustus 2014

16 Juli 2014


16 Juli 2014 – Kata orang bahagia itu sederhana, sesederhana dapat senyuman dari gebetan, atau dapat sms dari mantan tersayang.
Tapi, kalau di putusin pacar disaat ulang tahun apa pantas disebut sebuah kebahagiaan?
Entah, semua tergantung dari jawaban kalian masing-masing.

Tapi, Tuhan selalu punya rencana yang tak pernah kita duga, dan tak pernah kita kira.
Saat semua terasa pergi, mungkin tidak sepenuhnya pergi, tapi pergi untuk kembali.
Aah ada yang terlewat. Tepat tanggal 15 Juli kemaren adalah ulang tahun aku yang ke Sembilan belas tahun. Kenapa? Aku masih unyu-unyu? Iya makasih *kepedean*

Satu persatu ucapan datang secara langsung ataupun melalu sms, telpon dan social media. Semua orang-orang terdekat aku memberikan ucapan dan doa terbaik mereka. Begitupun dengan dia. Dia yang menjadi pelengkap hidup selama lima bulan kemarin.
Kebetulan saat ini kita lagi LDR’an, karna dia lagi libur kuliah dan balik ke kampung  jadi dia ngucapin cuma lewat telpon aja.  Aku nggak sediih ko, walaupun ga bisa ngerayain ulang tahun bareng dia. Ngerayain ulang tahun sama temen-temen aja udah cukup.
Apalgi, besok dia janji mau ke Samarinda buat ketemu aku, jadi nggak ada alasan sama sekali buat kecewa. Aku nunggu banget kedatangan dia, dari pagi, siang, sore, dan sampai aku pergi buka puasa bareng sama temen-temen aku karna pas bulan Juli bertepatan dengan bulan Ramadhan, jadi ngerayain ulang tahunnya cukup dengan buka puasa bareng aja.
Aku bahagia, bisa ngerayain sama temen-temen terdekat ku yang udah pasti seru. Tapi, aku nggak bisa ngebohongin diri aku sendiri kalau aku juga khawatir sama dia yang lagi dalam perjalanan ke Samarinda, tapi belum nyampe-nyampe juga. Nggak ada kabar sama sekali dari dia, sms dan telpon ku pun nggak ada jawaban. Sampai saat berbuka puasa, dan aku coba telpon dia lagi. Kali ini telepon aku di jawab sama dia, dia bilang dia belum nyampe Samarinda, dan lagi buka puasa dijalan. Oke, gapapa. Walaupun dia belum nyampe Samarinda, seenggaknya aku masih bisa nunggu dia sampe malam buat ketemu. Karna jujur, kue ulang tahun yang dihadiahin sama orang tua aku belum aku makan, rencananya mau makan bareng dia. Sederhana banget ko permintaan aku, tapi susah banget tercapai.

Jam udah nunjukin jam 07.30, dan mama aku udah bbm, ngasih kabar kalau ada temen aku yang udah datang kerumah. Sampe dirumah aku ketemu temen aku yang udah nunggu, seneng banget, ternyata ada yang ingat ulang tahun aku dan rela-rela nganterin kado sampe kerumah. Tapi tetep ada yang kurang kalau dia yang ku tunggu belum juga datang.
Jam 9 malam, dia sms aku bilang kalau dia nggak bisa kerumah. Dia kelelehan dijalan, dan mau istirahat. Yaa FYI aja dari rumah dia ke Samarinda itu makan waktu sekitar 6 jam perjalanan pakai motor, dan bisa lebih lama kalau sambil istirahat dijalan. Yaudah, aku nggak bisa maksa, namanya juga kelelahan udah pasti butuh istirahat.
Akhirnya aku juga pergi tidur, karna besok harus sahur dan kembali berpuasa.

Setiap sahur aku memang selalu dapat ucapan dari dia lewat sms. Tapi kali ini ada yang berbeda. Berulang kali aku mencoba membuka mata ku yang masih mengantuk, membaca sms yang begitu panjang, yang tak biasanya ku lihat sepanjang itu hanya untuk mengucapkan “selamat sahur”
Tangan ku bergetar, mataku tiba-tiba tak berkedip membaca kata demi kata dalam sms tersebut. Sebuah keputusan yang tak pernah diharapkan oleh siapapun dalam suatu hubungan yang baik-baik saja. Tertulis jelas dia mau ninggalin aku disaat aku punya pengaharap begitu besar untuk terus bareng sama dia. Oke, aku diputusin. Dan mungkin itu kado dari dia.
Jujur, dan aku tau bahwa tak ada seorang pun yang pernah rela melepas kepergian seorang yang berarti dalam hidupnya. Dan aku yakin, tak ada orang yang tinggal diam saat dia tau orang yang menjadi bagian hidup yang tak mungkin direlakan hilag begitu saja.
Jam 11 siang saat air mata ku sudah tak bisa ku tahan sendiri, aku memutuskan ketemu dengan dia. Aku ingin bicara berdua dengannya, menyelesaikan masalah, meceritakan segala hal yang ditutupi, dan berharap semua akan kembali. Tapi sayang, semua tidak berjalan dengan harapan. Aku kecewa, ternyata orang yang ku pertahankan jelas tidak mempertahankan aku.

Sebagai kenangan terakhir di tanggal 16 Juli 2014 ini, aku ngajak dia buka puasa bareng, nggak lama, aku Cuma minta 3600 detik waktunya sebagai penutup segala cerita kita. Sore itu aku dijemput dengan dia, dan memilih buka puasa di mall dekat kost dia.
Tapi seperti yang aku bilang, kebahagiaan itu bisa datang kapan saja dan di mana saja. Sekarang kue ulang tahun sudah ada didepan ku.

ini loh orangnya

“Ayo potong kue nya” tiba-tiba suaranya memecah lamunan ku pada kue itu.
“untuk apa? supaya jadi cerita kue ulang tahun ini dikasih mantan?”
“Ayo potong kue nya, lilinnya nggak bisa dinyalain jadi langsung potong aja"
“semua percuma, kita juga udah nggak sama-sama ko” aku mulai menahan air mata yang hampir mengalir dipipiku.
“iya kita balikan, maafin aku ya. Potong dulu kue nya, kan kemaren mau potong kue bareng aku” ucapnya sambil meraih tangganku.
“aku nggak mau kita balikan cuma karna terpaksa” aku nggak percaya dengan semua yang terjadi sejak kemarin hingga saat ini.
“aku nggak terpaksa, aku masih sayang sama kamu”

Aku hanya mampu tersenyum bahagia, saat aku sadar sekarang semua telah kembali seperti semula.
Rencana Tuhan memang kadang tidak dapat ditebak dengan pemikiran kita. Bisa saja kebahagiaan yang begitu sederhana dapat datang dengan cara yang begitu sederhana. Yang terpenting bukan kesedihannya, tetapi kebahagiaan yang ada dibalik semuanya. 
Oke ini adalah moment paling bahagia dalam hidup ku, saat aku diputusin saat ulang tahun, walaupun menyakitkan, tapi setidaknya dia tidak benar-benar pergi. Aku kembali mendapatkan apa yang tak pernah ku relakan, dan aku kembali bersama orang yang menjadi alasan kenapa aku percaya akan kebahagiaan yang sederhana.

Terima kasih telah membaca.


   

13 komentar:

  1. Wah, moment ulang tahunnya berwarna ya hehe.

    Semoga menang ya kontesnya ^^

    BalasHapus
  2. bentar, cowo lo ini jadi mutusin lo pas ulang tahun? tapi pas di ajak ketemuan, dia masih sayang sama lo? complicated banget yak .__., hahah. yah, wajar aj sih lo ngerasa kehilangan, secara dari tulisan lo ini, lo emang bener sayang sama dia. terlalu make hati. menurut gue sih gitu. lo trlalu sayang sama dia, ntar ujungnya klo misalnya ditinggalin, sakitnya jg terlalu. mnrut gue aja sih. bukan sok ceramahin. hahah

    oh, iya. klo boleh masukkan, kasih spasi dong tulisannya. kok ada yg ada spasinya, ada juga yg ngak make spasi. heheh. itu aja sih. salam kenal. sukses buat lombanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya diputusin pas ulang tahun, sama seperti cerita di atas.

      Terima kasih buat masukannya :)
      segera diperbaikii.

      Hapus
  3. Moment ultah yg tak terlupakan...karena ujung2nya bete.. Tabah ya dan lupain dia... Btw..met ultah ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih buat ucapan selamat ulang tahunnya.
      Susah dilupakan itu pasti, tapi tabah itu sudah jadi kewajiban.
      terima kasih sudah mampir .

      Hapus
  4. Tuhan selalu punya skenario besar yang tak dapat ditebak oleh manusia...yang pasti kita hanya bisa menduga...bahwa bahagia itu memang sederhana.....selamat berlomba..semoga menjadi yang terbaik...
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karna skenario hidup terbaik memang hanya dari tuhan.
      Amin menjadi yang terbaik.
      salam balik dari Samarinda ya :)

      Hapus
  5. momen ultah yang awesome hehehe, nice story! :D salam kenal ya www.salaminzaghi.com

    BalasHapus
  6. wah momen yang indah ya, semoga aja menjadi awal yang lebih baik untuk kedepannya sukses dan HBD

    BalasHapus
  7. sangat membantu informasinya thks

    BalasHapus