Never Give Up!

Never Give Up!
Kali ini aku mau cerita yang serius nih, tentang pengalaman mendapatkan pekerjaan *ehem. Mungkin ada sebagian orang yang udah tau kalau aku adalah seorang Mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di Samarinda.
Tapi di samping itu juga aku adalah seorang staff ticketing disalah satu Travel di kota ku. Awalnya aku cari kerjaan hanya iseng untuk nunggu masuk awal kuliah, karna aku emang masih MABA (baca: Mahasiswa Baru) hehe, dan libur dari selesai UN sampai masuk kuliah itu lumayan lama. Ga kebanyang kalau aku cuma dirumah, tidur, makan, mandi, dan begitu seterusnya sepanjang hari libur sedangkan aku orangnya gampang bosan.

Jadi sebagai wanita tangguh yang mau maju, aku pun cari kerjaan. Selain itu aku dulu lulusan SMK, jadi punya sedikit keahlian walaupun sebenarnya aku ga tau ahlinya aku itu dimana ya pokoknya gitu deh. Tapi setelah dicoba cari kerjaan itu ga gampang deh beneran! serius! sumpah! Aku punya teman yang banyak nawarin aku kerjaan diberbagai tempat. Tapi bagiku cari kerjaan yang cocok dengan keinginan dan sesuai keahliah kita itu ga semudah cari baju di mall, yang bisa dicoba dulu kalau cocok dibeli, kalau nggak cari yang lain karna masih banyak pilihan. Tapi kalau kerjaan, kadang itu cocok dengan keahlian yang kita punya, tapi mungkin aja faktor lain bikin kita ga nyaman, seperti jam kerjanya, apalagi buat wanita mungkin mereka akan mencari pekerjaan yang waktunya hanya sampai sore hari, dan nggak sampai malam hari. Termasuk aku, aku juga milih-milih jam kerja yang nggak samapai malam hari, atau juga faktor yang lainnya. Sedangkan kerjaan itu sudah dicari.
Belum lagi kalau udah ketemu tempat kerja yang menurut kita bakal bisa buat kita nyaman, kita harus yang namanya buat surat lamaran, memenuhi segala persyaratan dan sebagainya. Aku udah ngerasaain yang namanya nulis lamaran kerja berkali-kali ganti kertas karna tulisan yang salah, tanda baca yang ga bener, ini aja nullis cerita gini masih suka salah, apalagi nulis lamaran kerja. Setelah berhasil nulis lamaran, tentunya itu lamaran kamu kasih ke tempat kerjaannya dong, iya karna ga mungkin itu disimpan aja dirumah yang ada kamu ga bakal kerja-kerja dan malah mungkin kamu yang dilamar orang *loh. Balik lagi ke cerita! setelah ngasih lamaran ngapain? setelah ngasih lamaran yang pasti aku berdoa, berdoa biar di lamar, eh bukan tapi berdoa biar lamarannya diterima dengan baik. Ah apalah itu artinya yah pokoknya diterima kerja. Tapi jangan senang dulu! setelah surat lamaran kamu diterima, biasanya orang kantor, atau tempat kamu ngelamar kerja bakal ngehubungin kamu untuk interview. Jujur bagiku yang memang saat itu masih pertama kali interview itu bikin deg-degan. Entah cuma aku yang lebay atau gimana tapi emang gitu rasanya. Waktu pertama kali aku interview, aku interview di sebuah Travel. Karna katanya kalau kerja disitu aku bisa sambil kuliah. Jadi, bagiku ini tempat kerja yang cocok buat aku.
Waktu itu malam-malam sekitar abis maghrib aku ditelepon sama staff yang ada disana untuk interview jam 8 malam. Aku langsung bergegas kesana, walaupun sebenernya percuma juga aku bergegeas kesana, karena ternyata pimpinannya belum datang. Jadi aku nunggu sekitar satu jam lamanya. Setelah pimpinannya datang, aku mulai di interview. Dalam pikiran ku waktu jalan menuju ruangan yang di jadiin tempat buat interview tuh adalah ini pimpinan bakal kepoin kehidupan ku, nanya asal sekolah, tempat tinggal, motivasi, atau mungkin nama pacar (mungkin). Tapi ga sepenuhnya bener. Ternyata selain itu kalau interview juga kita dikasih tau soal gajih kita dan segala tata tertib ditempat itu. Dan sebenarnya aku diterima, dan disuruh masuk kerja besok pagi. Tapi entah kenapa, aku memutuskan untuk tidak masuk dan megundurkan diri dari pekerjaan itu.
Sampai ketemu dipekerjaan yang kedua, seperti prosedur aku ngelamar kerja ditempat kedua. Kali ini adalah sebuah kantor notaris. Dimana didalam kantornya banyak berkas yang harus diselesaikan. Kantornya cukup besar, dengan karyawan dan karyawati yang cukup banyak. Langsung ke interviewnya aja deh. Seperti kemarin lagi, karna pimpinannya lagi sibuk aku harus nunggu kurang lebih satu jam. Setelah itu aku ketemu pimpinan yang kalau dibilang gantengnya luar biasa. Sumpah ini serius! ini pimpinan ganteng. Mukanya ga jauh beda sama bintang film india, yang aku ga tau namanya siapa. Aku sempat di interview sama dia sebentar, setelah itu aku di interview lagi dengan dua orang staff yang kalau dibilang mereka punya kedudukan yang cukup tinggi dikantor itu. Disini aku bener-bener ngerasa lebih deg-degan dibanding interview ku yang pertama, di tempat kerja pertama. Dimana waktu itu obrolan kita lebih singkat dan lebih santai dibanding disini. Tapi karna mereka menyatakan kalau bekerja disitu aku tidak bisa kuliah, aku memutuskan melepaskan pekerjaan itu.
Akhirnya aku nyerah! aku coba untuk masukin lamaran di mall, ditoko tempat kaka ku dulu kerja. Jujur sebenarnya males banget mau kerja disitu karna, aku ada masalah pribadi dengan karyawan yang ada disekitar situ, dan yang paling ngeselin ada mantan ku yang juga kerja disitu.
Gimana? lumayan capek yah cari kerjaan yang cocok? pertanyaan yang ku tujukan untuk diriku sendiri.
Tapi Tuhan itu emang baik, mungkin Tuhan nggak mau aku terjebak nostaligia ditempat kerja yang ada sosok mantannya. Maka pagi-pagi aku terima broadcast lowongan pekerjaan. Pagi itu juga aku buat lamaran, siang itu juga aku interview dan langsung kerja sampai sore. Dan tempat itu adalah tempat ku bekerja sekarang. Kalau dihitung-hitung aku sudah delapan bulan bekerja disini. Sampai saat ini aku masih merasa nyaman, aman, bisa kuliah, dan pastinya bisa mandiri selama delapan bulan ini tanpa minta orang tua udah bisa jajan tiap hari, belanja baju sendiri, ongkos pergi jalan-jalan sendiri. Walaupun gajinya kecil yang penting itu nikmatnya, dan yang pasti halal. Seenggaknya ceritaku ini bisa bikin sebuah gambaran kalau untuk mendapatkan kesenangan itu ga selalu mudah, dan senang itu ga selalu bisa dipandang dengan materi.

Dan aku percaya apa yang dijalanin dengan ikhlas semuanya bakal ada nikmatnya.
Jadi jangan menyerah kalau kamu ga menemukan yang cocok dengan kamu, karna Tuhan pasti punya rencana lain yang akan membuat mu merasa nyaman dan aman :)
Yaah kalau bahasa kerennya sekarang sih Never Give Up yang artinya tidak pernah menyerah :)

Ini aku, pikiranku, dan ceritaku.